Slotshopee.com – Mau Nikah Lagi, Marshanda Ungkap Kriteria Calon Suami,
Marshanda harap menjalin rumah tangga & berkeluarga lagi setelah sekian lama menikmati kesendirian.
Slotshopee.com – Marshanda mengungkapkan keharapannya untuk menikah lagi. Enam tahun setelah bercerai dari Ben Kasyafani, Marshanda berharap dapat menjalin rumah tangga & berkeluarga lagi setelah sekian lama menikmati kesendirian.
“Lama ya, dari (November) tahun 2014 saya cerai. Jadi gini, saya selama ini ‘kan tinggal sendiri di apartemen. Sempat ada rasa, kayaknya ini chapter saya untuk be my self and feel happy with that itu sudah selesai,” mengatakan Marshanda di acara OOTD yg videonya diungah YouTube Trans7 Official (16/1/2021).

“Ini perdana kali saya share (perasaanku ke publik). Aku ada keharapan untuk punya keluarga lagi.”
Meski demikian, Marshanda ternyata belum memiliki calon pendamping hidupnya. “Belum ada untuk sekarang. Kayaknya saya lagi selektif banget sekarang,” mengatakan Marshanda.
Marshanda Unggah Foto Masa Kecil, Wajah Adik Dibilang Mirip Sienna
Kemudian, Marshanda mengungkapkan tipe pria yg diharapkan untuk jadi suaminya kelak.
“Kalau dapat sih yg lebih dominan dari saya karena saya orangnya dominan. Jadi yg nggak takut dengan dominasi saya & tidak takut terintimidasi,” ujar Marshanda. “Aku butuh laku-laki yg respect.”
Marshanda Kenang Momen Kelam: Dianggap Gila sama Keluarga & Dibawa ke RSJ
Marshanda tampaknya sudah berdamai dengan momen terkelam hidupnya. Dia akhirnya berani berbicara mengenai penjemputan paksa rumah sakit jiwa yg terjadi enam tahun lalu. Tak cuma itu, Marshanda juga pernah dianggap gila oleh keluarganya sendiri.
Marshanda Dipuji usai Pamer Strech Mark di Foto Baru, Bukti Bangga Jadi Ibu
Peristiwa penjemputan paksa tersebut terjadi di apartemen Marshanda, Puri Casablanca pada 26 Juli 2014. Menilik acara Nyonya Boss, Senin (2/11), Marshanda menceritakan kronologis kisahnya di hadapan Nia Ramadhani.

Nia Ramadhani awalnya menanyakan video tentang kemarahan mantan istri Ben Kasyafani tersebut. “Gue hingga nanya ke teman gue tentang video lo (Marshanda) yg marah & semacamnya, menurut gue secara logika kita sering banget lihat ada orang yg nangis & sebagainya. Marshanda juga begitu, tetapi lebih cepat (viral) aja & dibuat image Marshanda gila,” ujar Nia Ramadhani. Marshanda kemudian merespons, “Sekarang mereka baru menemukan enaknya mengerjakan itu, ternyata dapat merasakan perasaan bebas. Nah 2009 itu yg gue rasakan.”
Nia Ramadhani kemudian mengatakan bahwa video yg dibuat Marshanda merupakan sesuatu yg lumrah, tetapi sayangnya pernyataan orang tua Marshanda lah yg menciptakan persepsi ‘Marshanda gila’ itu muncul. “Orang tua lo sendiri yg menyebutkan seperti itu (gila). Gimana perasaan lo?”
“Itu terjadi ketika proses perceraian. Prosesnya, gue masukkin gugatan cerai, lalu tiga bulan kemudian gue lepas hijab, proses perceraian berlanjut & banyak sekali masalah dalam waktu satu tahun,” mengatakan Marshanda. “Tahun 2009 gue didiagnosa bipolar disorder, selama berjalannya waktu gue mau tetap sehat & stabil dengan cara yg sehat.”

Menurut Marshanda, bipolar disorder tidak mengganggunya, tetapi ia merasakan bahwa banyak orang di sekitarnya yg tidak kuat dengan banyaknya energi yg dimiliki. “Intensitas emosi gue itu (kadarnya) lebih banyak, (sementara) lingkungan keluarga kebanyakkan akademisi, bussiness man yg tidak bermain emosi seperti kita pekerja seni. Mereka melihatnya seperti ‘Kok ini anak dapat mengeluarkan emosi yg dia punya?’, kemudian mereka nggak berani ketika melihat gue emosi begitu,” ucap Marshanda.
Keluarga Marshanda mengira bahwa bintang Bidadari tersebut mengalami gangguan kejiawaan & tidak sanggup mengontrol emosinya sendiri. “Ada banyak anggapan ketika keluarga memutuskan grebek & membawa paksa ke rumah sakit, mereka seperti ‘Apakah kita mau menolongnya? karena dia gak punya self control.’. Mereka juga tahu ketika 2009 hingga 2014 saat gue berhenti minum obat lalu nggak sanggup, gue sering menolong diri sendiri, pergi ke psikiater,” ujar Marshanda.
Peristiwa itulah yg akhirnya menciptakan Marshanda belajar berhenti memprioritaskan kebutuhan orang lain. “Gue dari kecil nggak pernah set boundaries, gue mengizinkan orang-orang untuk take what they want from me, tanpa mengajarkan ada pintu satu untuk memasukinya & ada caranya untuk menghargainya seperti manusia. Gue harus berhenti memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas prioritas gue,” mengatakan Marshanda.

Selain itu, Marshanda juga menciptakan sebuah keputusan akbar setelah mendapatkan saran dari temannya. Dia disarankan supaya memaafkan keluarganya. “Gue sampe bengong & akhirnya sadar, gue pun memaafkan mereka (keluarga) supaya gue lepas dari belenggu yg memuat gue meredup.”